Cerita Pendek
Kerendahan Hati
Pada suatu negeri terdapat seorang guru yang memiliki ilmu yang sangat tinggi. Ia memiliki padepokan dan banyak murid disana. Salah satu murid yang terkenal cerdas adalah Budi. Ia rakus sekali akan keilmuannya. Pada suatu hari ia bertemu kepada sang guru untuk membicarakan masa depannya.
“Guru, sudah lama aku belajar kepadamu. Aku meminta izin untuk mencari pengalaman baru diluar sana” ucap Budi.
“silakan muridku, kamu berhak menentukan masa depanmu.” jawab sang guru dengan bijak.
“baik, guru. Aku akan melakukannya”. jawab budi sambil menundukkan kepalanya.
Waktu berjalan semakin cepat. Budi telah bertemu orang-orang hebat. Guru yang didatangi terkejut ketika budi adalah murid sang guru. Bisa - bisanya ia meninggalkan guru terbaik negeri ini dan memilih mencari guru lain.
Akhirnya budi bertemu dengan Joni. Ia sangat terkenal dengan kelompok gelap pelaku kejahatan. Kelompok gelap telah merancanakan penyerangan untuk menyerang padepokan sang guru. Mendengar berita tersebut budi tertarik untuk menaklukkan sang guru. Ia ingin membuktikan kepada sang guru bahwa ia lebih hemat dari sang guru.
Ketika tiba waktunya, padepokan sang guru diserang oleh kelompok gelap tersebut. Para murid kalangkabut diterjang Joni dan pasukannya. Banyak yang terkejut dengan kedatangan Budi. Budi telah berubah dari yang dulu. Ia meluluhlantahkan murid terhebat padepokan hingga akhirnya mereka berhadapan dengan sang guru.
Sang guru berdecak kagum dengan kehebatan Budi. Ia mengacungkan jempol ketika Budi mengalahkan murid terbaik.
“aku ingin membunuhmu sang guru, lihat aku sudah hebat tidak seperti dulu lagi”. ucap Budi menggetarkan ruang sang guru.
“kemampuanmu memang meningkat budi, tapi ingatlah kamu belum memiliki satu ilmu yang penting” ucap sang guru.
“ilmu ini yang akan membuatmu menjadi orang yang dihormati dan nampak berwibawa.”. ucap sang guru tenang.
“ilmu apa itu wahai sang guru, kenapa kau tak mengajarkannya padaku.” bentak Budi.
“aku tak pernah mengajarkan ilmu ini. Karena ilmu ini tumbuh dalam hati seorang ksatriya” jelas sang guru.
“tak usah banyak omong kau, sebutkan saja ilmu itu.” budi mulai tak sabar dengan lakon sang guru.
“ilmu itu adalah rendah hati”. singkat sang guru.
“hah, hanya itu rasakan seranganku.” bentak Budi.
Tiba-tiba lantai ruang sang guru terbuka, budi terperosok karena kesombonganya. Seluruh kelompok gelap kalangkabut karena salah satu anggota telah lenyap. Tiba-tiba dari belakang muncul pasukan bayangan. Kelompok gelap dibuat gelagapan. Merekapun dapat ditaklukkan dalam hitungan detik.
Posting Komentar
0 Komentar