REMUK

Pohon rindang tertunduk pilu

Kursi bambu mengukir tangis haru

Diselingi lagu rindu nan sendu

Sepasang mata nanar menatap senyummu

 

Sayap-sayap terlampau pupus

Suatu akad yang tak dapat digugat

Sebab alasan yang tak genap

Mengitari purnama yang kian sirna

 

Ragaku memang tak dapat bertemu

Namun sukmaku kan selalu membersamaimu

Walau malam kian gulita

Toh Sukmaku bak mentari dalam gulita