Resensi Novel Guru Aini
Idealisme dan Realita Pendidikan Indonesia
Identitas Buku
Judul : Guru Aini
Penuis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit :2020
Jumlah Halaman : 336
Genre : Fiksi
Sinopsis
Suasana semakin tegang, Desi tetap bersikukuh untuk menempuh diploma 3 yang diselenggarakan pemerintah. Ia bisa dikirimkan ke berbagai pelosok sumatera, bisa jadi belum teraliri listrik.Desi merupakan lulusan terbaik . Ia bisa masuk perguruan tinggi manapun, fakultas manapun tanpa ujian masuk. Desi menolak saran Ibu Amanah, baginya pengabdian ialah yang utama.
Desi belajar serius di perguruan tersebut. Bila tidak sesuai dengan IPK yang ditentukan ia akan terkena DO dari perguruan. Dari 180 siswa yang ada di kelas, tersisa menjadi 80 hingga waktu kelulusan. Hingga waktunya tiba pengumuman pengundian lokasi. Sebanyak 128 gulungan yang berisi 128 lokasi penempatan mengajar disiapkan. Desi yang sejatinya lulusan terbaik diberi keistimewaan untuk memilih lokasi penempatan kerja. Namun, Desi memilih mengikuti Undian. Kertas gulungan dibuka perlahan, teman-temannya bersorak setelah mengetahui lokasi penempatan. Desi beruntung mendapat bagian siapiapi, kota pelabuhan maju,makmur,indah,dan agamis. Semua mata tertuju pada Salamah, Ia terisak-isak di pojok kelas. Rizky mengambil kertas yang ada di tangan Salamah.
“Pulau Tanjong Hambar” ucap Rizky.
Semua terdiam, tak ada satupun yang mendengar daerah tersebut. Salamah masih terisak. Hingga akhirnya Desi mengambil kertas tersebut dan menukar dengan miliknya. Desi menghibur salamah supaya berhenti menangis.
“usah berterima kasih padaku,mah, aku memang ingin mengajar di pelosok” ucap Desi membesarkan hati Salamah.
Desi berangkat ke pulau Tanjong Hambar, lebih tepatnya di kampung ketumbi. Ditemani sebuah buku Principles of Calculus ia menempuh perjalanan selama satu minggu. Menggunakan perjalanan darat dan menyebrang lautan. Akhirnya Desi mencapai kampung ketumbi sebagai tempat pengabdiannya.
Akhirnya cita-cita Desi terwujud. Ia mengira mengajar matematika akan mudah. Namun, tak seperti yang ia bayangkan. Harapan bu Desi kembali menguat setelah bertemu Debut Awalludin. Debut merupakan siswa yang pintar, namun ia memilih bergaul bersama rombongan 9 yang tertindas di sekolahan. Dan akhirnya meninggalkan bangku sekolah.
Dalam pengabdiannya Desi belum menemukan siswa seperti Debut. Hingga akhirmya seorang siswa bernama Aini mendatanginya untuk belajar matematika. Desi terkejut karena kebanyakan siswa menghindarinya.
Aini merupakan anak dinah yang tergabung dalam rombongan 9. Aini memiliki kesamaan dengan ibunya, perutnya sakit ketika bertemu matematika. Sejak ayahnya terbaring sakit, ia bertekad untuk menjadi dokter. Menurut guru tabah, bila ia ingin menjadi dokter harus pintar matematika. Dan bu Desi orang yang tepat untuk belajar matematika.
Perjuangan Aini tidaklah mudah. Seringkali ia menerima dampratan dari bu Desi. Namun cita-cita mulia ia tak pantang menyerah. Sepeda yang sering ia gunakan tertulis Aini calon dokter.
Perjuangan bu Desi akhirnya menemui hasil. Ia teringat buku yang ia bawa waktu pertama kali merantau ke kampung ketumbi. Ternyata Aini lebih mudah menerima materi melalui kalkulus. Ia merasa semua penghargaan yang ia peroleh tak ada artinya selain dapat menjadikan Aini seorang yang mahir dalam matematika.
Aini lulus sebagai berpredikat sebagai siswa terbaik di sekolah. Ia juga mendapat nilai sempurna dan tertinggi se-kabupaten. Dan Aini berniat mendaftar ke Fakultas Kedokteran. Aini berhasil lolos seleksi, namun kondisi keuangan menyebabkan tak dapat melanjutkan di jenjang pendidikan tersebut.
Ulasan
2020 Andrea Hirata kembali meluncurkan karya terbarunya. Penulis yang terkenal lewat karya fenomenal Laskar Pelangi ini kembali mengangkat tema Pendidikan. Tulisan yang dibuat dengan berbagai riset ini sangat cocok dibaca bagi seorang yang sedang belajar.
Buku ini mengisahkan seorang guru yang memiliki idealisme dalam pendidikan. Sejak kelulusan waktu SMA ia bisa memilih menjadi apa saja. Namu ia gigih untuk mengabdi dan memilih mengajar matematika. Ia juga tak segan untuk mengajar di pelosok sumatera. Baginya matematika adalah dasar sebuah ilmu pengetahuan.
Bukan rahasia umum, matematika adalah momok bagi intelektualitas. Seringkali siswa frustasi belajar matematika, bahkan guru yang mengajar. Dalam novel ini, penulis mencoba meyakinkan supaya tidak menyerah dalam belajar.
Andrea juga menceritakan kisah Aini yang ingin menjadi dokter. Seorang Anak yang memiliki fobia terhadap matematika ini berusaha menaklukan matematika. Fobia matematika diturunkan oleh ibunya Dinah. Dengan segala usaha akhirnya Aini dapat menguasai matematika dan mendapat nilai sempurna.
Penulis juga menyoroti realita pendidikan di Indonesia. Aini yang sudah diterima Fakultas Kedokteran gagal masuk karena tidak memiliki dana. Tingginya biaya pendidikan tinggi di Indonesia membuat Aini mengubur mimpinya.
Novel ini merupakan prekuel dari novel orang-orang biasa. Novel tersebut yang akan menceritakan kisah kelompok 9 dan usaha mencari uang untuk biaya kuliah Aini.
Kelebihan
Novel ini memiliki nilai karakter yang dapat ditiru ataupun materi pembelajaran. Nilai karakter ini terdapat pada Aini yang semangat belajar. Novel karya Adrea Hirata ini cocok dibaca bagi pelajar ataupun mahasiswa.
Gaya bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. Membuat pembaca nyaman dalam menikmati karya ini. Novel ini layak sebagai hiburan dalam waktu senggang.
Kekurangan
Kekurangan dari buku ini mungkin akan menganggap asing bagi daerah-daerah di Sumatera.
Posting Komentar
0 Komentar